DI era sekarang, banyak entrepreneur muda lahir. Bisnis mereka yang menarik menjadi simbol tersendiri untuk pengusaha muda Indonesia yang siap bersaing di pasar dalam negeri dan internasional.
Banyak orang yang beralih dari pekerja kantoran menjadi pebisnis muda. Namun, terkadang di antara mereka banyak yang tidak mengetahui jika dirinya harus memiliki jiwa dan pemikiran entrepreneur agar bisa bersaing dan maju.
Menurut Budi S Isman, founder Smartpreneur, menjadi seorang entrepreneur sebetulnya tidak rumit. Namun, ada beberapa kiat yang harus diperhatikan.
Pertama, pola pikir seorang entrepreneur harus maju. "Biasanya mereka berpikir bahwa usaha ini kecil, tidak bisa jadi besar," ujar Budi dalam kegiatan Kiat dan Pelatihan Menjadi Entrepreneur di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Kedua, lanjut Budi, jangan cepat puas dan selalu optimis. "Terkadang ada keraguan dari mereka alias tidak optimis. Mereka akan berpikir bahwa bagaimana jika usahanya tidak laku. Kemudian, kadang orang berpikir dengan untung 1-2 juta saja sudah cukup. Padahal, mereka bisa lebih dari itu. Jadi, jangan cepat puas dan selalu optimis. Ibaratnya adalah dream big start small," terangnya.
Ketiga, papar Budi, pandai melihat peluang. Menurutnya, peluang itu ada di mana-mana. "Di setiap persoalan manusia itu pasti ada peluang. Karena bisnis adalah sebuah solusi terhadap persoalan manusia," ujarnya.
Budi mencontohkan, jika manusia banyak yang lapar, berarti kemungkinan bisnisnya adalah makanan, membuat cafe, rumah makan dan sebagainya. Kalau banyak yang haus, maka kemungkinan bisnisnya adalah minuman, bisa minuman teh kemasan, jeruk dan lainnya. Kalau kebutuhannya adalah kesehatan, berarti kemungkinan bisnisnya adalah alat kesehatan, apotik dan lainnya.
"Nah, kita harus melihat persoalan menjadi sebuah peluang. Jadi, mental dan pola pikir seorang entrepreneur janganlah mengerucut. Jadi, akan selalu berkembang," jelasnya.
Keempat, adalah modal. Menurut Budi, itu selalu jadi persoalan untuk mereka yang akan memulai usaha. Ingin usaha tapi tidak punya modal. "Pebisnis awal itu juga awalnya tidak punya modal. Nah modal itu akan datang sendiri jika idenya bagus. Kenyataannya sekarang kita buktikan di grup kita, mereka banyak yang tidak memiliki modal. Tapi, karena mereka memiliki ide bagus akan datang orang yang ingin menjadi partner," ujarnya.
Menurut Budi, ide yang bagus bisa menguntungkan karena akan banyak orang yang tertarik menanamkan modal di sana. "Ibaratnya seperti ini 'Anda punya ide bagus, saya punya modal, ayo kita kerja sama'. Jadi, usaha akan maju, tidak terbentur di masalah modal," tandasnya.
Banyak orang yang beralih dari pekerja kantoran menjadi pebisnis muda. Namun, terkadang di antara mereka banyak yang tidak mengetahui jika dirinya harus memiliki jiwa dan pemikiran entrepreneur agar bisa bersaing dan maju.
Menurut Budi S Isman, founder Smartpreneur, menjadi seorang entrepreneur sebetulnya tidak rumit. Namun, ada beberapa kiat yang harus diperhatikan.
Pertama, pola pikir seorang entrepreneur harus maju. "Biasanya mereka berpikir bahwa usaha ini kecil, tidak bisa jadi besar," ujar Budi dalam kegiatan Kiat dan Pelatihan Menjadi Entrepreneur di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Kedua, lanjut Budi, jangan cepat puas dan selalu optimis. "Terkadang ada keraguan dari mereka alias tidak optimis. Mereka akan berpikir bahwa bagaimana jika usahanya tidak laku. Kemudian, kadang orang berpikir dengan untung 1-2 juta saja sudah cukup. Padahal, mereka bisa lebih dari itu. Jadi, jangan cepat puas dan selalu optimis. Ibaratnya adalah dream big start small," terangnya.
Ketiga, papar Budi, pandai melihat peluang. Menurutnya, peluang itu ada di mana-mana. "Di setiap persoalan manusia itu pasti ada peluang. Karena bisnis adalah sebuah solusi terhadap persoalan manusia," ujarnya.
Budi mencontohkan, jika manusia banyak yang lapar, berarti kemungkinan bisnisnya adalah makanan, membuat cafe, rumah makan dan sebagainya. Kalau banyak yang haus, maka kemungkinan bisnisnya adalah minuman, bisa minuman teh kemasan, jeruk dan lainnya. Kalau kebutuhannya adalah kesehatan, berarti kemungkinan bisnisnya adalah alat kesehatan, apotik dan lainnya.
"Nah, kita harus melihat persoalan menjadi sebuah peluang. Jadi, mental dan pola pikir seorang entrepreneur janganlah mengerucut. Jadi, akan selalu berkembang," jelasnya.
Keempat, adalah modal. Menurut Budi, itu selalu jadi persoalan untuk mereka yang akan memulai usaha. Ingin usaha tapi tidak punya modal. "Pebisnis awal itu juga awalnya tidak punya modal. Nah modal itu akan datang sendiri jika idenya bagus. Kenyataannya sekarang kita buktikan di grup kita, mereka banyak yang tidak memiliki modal. Tapi, karena mereka memiliki ide bagus akan datang orang yang ingin menjadi partner," ujarnya.
Menurut Budi, ide yang bagus bisa menguntungkan karena akan banyak orang yang tertarik menanamkan modal di sana. "Ibaratnya seperti ini 'Anda punya ide bagus, saya punya modal, ayo kita kerja sama'. Jadi, usaha akan maju, tidak terbentur di masalah modal," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar